Nobar di Vidiotron Simpang Pasar Gumawang bersama Kapolsek Belitang 1 Iptu Wahyudin,SH,M.Si
OKU Timur, okuraya.info
Seluruh warga Indonesia tampak antusias Menonton Bareng di banyak tempat baik di kota maupun pelosok Desa ini terlihat dari ramainya berseliweran postingan di seluruh media sosial
menyaksikan pertarungan antara Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar. Pada Hari Senin jam 21:00 wib (29/4/2024).
Tidak pula warga di Desa Gumawang ketinggalan Kecamatan Belitang, selain di Vidiotron simpang Pasar Gumawang ada beberapa tempat lain warga juga nobar seperti di STKIP Muhamamdiyah, dan kafe-kafe di seputaran Desa Gumawang. Dengan pengamanan dari Polsek Gumawang yang di pimpin langsung oleh Kapolsek Iptu. Wahyudin,SH,M.Si.
Antusias warga juga terlihat di Desa Petanggan BK 16. Warga berbaur bersama Camat Belitang Mulya Sigit Haryo Yudanto, SE, Kapolsek Belitang II AKP Zahirin, Danramil 403-15/Belitang II Kapten Arm Suhendra dan Kepala Desa Petanggan Bustanil Arifin. Bersama-sama nobar di Vidiotron Simpang Petagan (Prapatan).
Bahkan Kepala Desa Gunung Sugih Kecamatan Semendawai Suku III Sunarko,S.Kom,SH juga mengajak warga bersama-sama Nonton Bareng di Desanya.
Dipertandingan penentuan nasib Timnas di kancah dunia kali ini tampak sekali kekecawaan Pelatih Timnas U-23 Shin Tae Yong atas insiden Pembatalan Gol oleh Wasit Shen Yinhao. Pelatih Shin Tae Yong sempat protes namun tak di gubris wasit Shen Yinhao malah wasit asal China tersebut mengeluarkan kartu kuning untuk Pelatih Timnas U-23.
Pada menit ke 65 Timnas melalui tendangan Ferrari yang mendapat operan bola dari Ramadhan Samanta di dalam kotak pinalti berhasil mencetak gol, namun wasit asal China Shen Yinhao menolak dengan alasan Ramadan Samanta lebih dulu offside.
Hingga menit 70 U-23 masih tertinggal 0-1 dari Uzbekistan. Hingga ahirnya pada menit terhir dinyatakan skor 0-2 untuk Uzbekistan.
Padahal jika Timnas U-23 menang, mereka dipastikan akan ikut bermain sepak bola di Olimpiade untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh dekade, sejak Uni Soviet menyingkirkan PSSI dari Olimpiade 1956 di Melbourne Australia.
(Agust Ali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar